29.12.07

TEKNIK MENYELAM LABA-LABA LONCENG

Laba-laba air yang hidup di daerah bersuhu hangat di Asia dan Eropa menghabiskan sebagian besar
hidupnya di dalam air karena mereka membuat sarang di dalam air.
Untuk pembangunan sarangnya, laba-laba mula-mula mendirikan semacam panggung dengan
merentangkan jaring-jaring di antara daun-daun atau tumbuhan air. Laba-laba mengaitkan panggung ini ke
batang tanaman yang terdekat dengan benang sutra. Benang ini menjadi tanda bagi laba-laba untuk
menunjukkan sarangnya, sebagai tali yang mengukuhkan panggung dan sebagai sistem "radar" yang
memberitahukan kepadanya bila ada mangsa yang datang mendekat.
Setelah mendirikan panggung, laba-laba membawa gelembung-gelembung udara ke bawahnya
dengan menggunakan kaki dan tubuhnya. Maka jaring-jaring tersebut menggelembung ke atas dan, dengan
ditambahnya udara lagi, menjadi berbentuk seperti lonceng. Lonceng ini adalah sarang tempat laba-laba
bernaung selama dia berada di bawah air. (gambar di kiri bawah).
Pada siang hari, laba-laba menunggu di sarang. Bila ada hewan kecil yang lewat, khususnya seekor
serangga atau larva, laba-laba segera keluar untuk menangkap dan membawanya ke dalam sarang sehingga
dapat dimakan. Seekor serangga yang jatuh ke air menyebabkan getaran. Karena merasakan adanya getaran
ini, si laba-laba keluar, mengambil serangga tersebut dan membawanya ke dalam air. Laba-laba
menggunakan permukaan air seolah-olah itu jaring-jaring. Keadaan yang dialami serangga saat jatuh ke air
ini tak berbeda dengan keadaan mangsa apa yang terjebak di jaring.
Menjelang musim dingin, laba-laba perlu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi dirinya
sendiri agar tidak membeku. Karena itulah, laba-laba air masuk lebih dalam lagi ke air. Kali ini, laba-laba
membangun lonceng untuk musim dingin dan mengisinya dengan udara. Beberapa jenis laba-laba tinggal di
dalam cangkang siput laut yang mereka temukan di kedalaman air. Laba-laba tetap diam tidak bergerak di
dalam lonceng dan nyaris tidak menghabiskan energi sedikitpun selama melewati musim dingin. Laba-laba
melakukan hal ini agar tidak kehilangan energi dan untuk menekan kebutuhan oksigen. Dengan tindakan
yang disertai perhitungan ini, oksigen dalam gelembung udara yang dibawa laba-laba ke sarang dapat
mencukupi kebutuhan hidup laba-laba selama musim dingin sampai 4-5 bulan.7
Nyatalah bahwa teknik berburu laba-laba dan gelembung yang diciptakannya sudah dirancang dengan
cara yang paling sempurna agar laba-laba dapat hidup di dalam air. Makhluk yang biasa hidup di darat jelas
tidak mungkin bisa menemukan cara tinggal di dalam air secara kebetulan. Jika makhluk ini tidak memiliki
sifat dan alat yang dibutuhkan untuk hidup di dalam air, makhluk ini akan mati begitu dia memasuki air.
Maka, Allah menciptakan makhluk daratan, yang dapat tinggal di dalam air karena dilengkapi kemampuan
yang sesuai untuk itu, beserta semua ciri khasnya, dalam sekejap mata.
Dengan menciptakan contoh yang tiada taranya seperti laba-laba air ini, Allah memperkenalkan
kepada kita pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas.

HARUN YAHYA Penerjemah: Rina S. Marzuki Penyunting: Aryani{C} All rights reserved All Rights Reserved. No part of this publication may beReproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means,electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior writtenconsent of the publisher.All translations from the Qur'an are from The Noble Qur'an: a New Rendering of itsMeaning in English by Hajj Abdalhaqq and Aisha Bewley, published by Bookwork, Norwich,UK, 1420 CE/1999 AH. Title: Magnificence EverywhereAuthor: Harun Yahya Edited by: Branwen Denton

Tidak ada komentar: