29.12.07

SIASAT ANGGREK CORYANTHES


Apakah mungkin sekuntum bunga bisa menyadari kecenderungan seekor serangga? Apakah mungkin
bunga membuat rencana agar serangga jatuh ke dalam perangkapnya serta mengubah dirinya agar cocok
dengan tujuan ini? Tidak dapat diragukan lagi, tidak mungkin bunga atau serangga menjalankan taktik atau
siasat sedemikian hanya berdasarkan keinginan dan akalnya sendiri. Namun demikian, bila kita mengamati
makhluk-makhluk di alam ini, kita tahu bahwa mereka sering menerapkan jenis-jenis taktik semacam itu.
Anggrek Coryanthes adalah salah satu tumbuhan yang mampu menjebak serangga agar jatuh ke
dalam perangkapnya dengan menggunakan taktik yang menarik. Sistem reproduksi anggrek ini didasarkan
pada memikat serangga dan memanfaatkannya untuk membawa serbuk sarinya. Bunga-bunga anggrek jenis
ini tumbuh berkelompok. Setiap bunga memiliki dua helai kelopak yang mirip sayap dan tepat di belakang
kedua helai ini terdapat sebuah "ember" kecil. Bila bunga membuka, cairan khusus yang dikeluarkan oleh
dua kelenjar khusus mulai menetes ke dalam ember tersebut. Tak lama kemudian bunga pun mulai
memancarkan wangi-wangian yang sangat menarik bagi lebah.
Sejalan dengan mekarnya anggrek, lebah jantan bereaksi terhadap aroma wangi tersebut dan mulai
terbang di sekitar bunga. Sewaktu lebah mencoba hinggap di sisi tegak pada anggrek, lebah juga mencari
tempat untuk bergantung dengan kakinya, seperti bagian berbentuk tabung dari bunga yang menghubungkan
ember dengan batangnya. Bagian ini licin dan miring. Karena itu, lebah yang merangkak pada bunga pasti
akan terjatuh ke dalam ember yang terisi cairan di dasar bunga.
Hanya ada satu jalan keluar bagi lebah yang telah terjatuh ke dalam bunga. Sebuah lorong sempit
yang menuju ke dinding bunga bagian depan, yaitu, yang menuju cahaya matahari di luar. Selama serangga
mencari-cari jalan keluar ini, yang berada pada ketinggian yang sama dengan tinggi cairan yang
dimasukinya, lebah tetap berenang di cairan. Saat mencoba menemukan jalan keluar, lebah melewati bagian
bawah stigma, yang mengandung serbuk sari, dan organ jantan bunga. Pada saat itu, dua kantung serbuk sari
tertempel di bagian belakang serangga. Lalu serangga bergegas menuju jalan keluar dan akhirnya
meninggalkan bunga. Saat lebah menghampiri bunga yang lain, kali ini yang terjadi adalah stigma bunga itu
menarik serbuk sari dari serangga, dan dengan cara ini, penyerbukan pun dimulai.
Namun, situasi ini tidak cuma membawa manfaat bagi bunga saja. Cairan yang ada dalam ember
bunga tempat jatuhnya lebah juga sangat penting bagi lebah, karena lebah jantan akan menggunakan
keharuman cairan yang melumuri tubuhnya itu untuk menarik lebah betina selama perkawinan.
Seperti yang telah kami sebutkan di depan, sama sekali tidak mungkin bunga mengembangkan siasat
untuk memperdaya seekor serangga dan merancang strukturnya agar sesuai dengan taktik ini. Begitu pula
halnya, tentulah tidak mungkin seekor serangga mengembangkan taktik untuk memperoleh zat yang
diperlukannya dari sekuntum bunga dengan hanya mengandalkan kemauannya sendiri. Kerjasama yang
mengagumkan antara dua makhluk ini adalah bukti nyata akan fakta bahwa keduanya diciptakan oleh
Pencipta yang tiada duanya.

HARUN YAHYA Penerjemah: Rina S. Marzuki Penyunting: Aryani{C} All rights reserved All Rights Reserved. No part of this publication may beReproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means,electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior writtenconsent of the publisher.All translations from the Qur'an are from The Noble Qur'an: a New Rendering of itsMeaning in English by Hajj Abdalhaqq and Aisha Bewley, published by Bookwork, Norwich,UK, 1420 CE/1999 AH.Title: Magnificence EverywhereAuthor: Harun YahyaEdited by: Branwen Denton

Tidak ada komentar: